Raja Salman Pecat Anggota Kerajaan dan Pejabat Militer


 


RIYADH - Raja Arab Saudi Salman bin Abdulaziz membuat dobrakan dengan mengeluarkan dua anggota kerajaan serta empat petinggi militer sebab mereka disangka terjebak dalam masalah korupsi di Kementerian Pertahanan (Kemenhan). Pangeran Fahd dicabut dari kedudukan komandan Pasukan Kombinasi Konsolidasi pimpinan Arab Saudi. Anak Fahd, yaitu Pangeran Abdulaziz, ikut dicabut dari kedudukan wagub Al-Jouf.

Bijak Dalam Bermain Togel Online

Pemecatan Pangeran Fahd serta Abdulaziz adalah dari hasil kampanye antikorupsi yang digaungkan Pangeran Mohammed, anak Raja Salman, sesudah terciumnya transaksi meresahkan di Kemenhan. Semenjak 2017 Arab Saudi sudah meredam beberapa puluh anggota kerajaan serta petinggi yang dipandang korup tanpa ada melihat posisi serta kedudukan. (Baca: 70 Partnernya Wafat, Sekarang Perawat Cemas Terjangkiti Covid-19)


Pangeran Mohammed berusaha memberantas praktek korupsi untuk sisi dari program reformasi birokrasi. Kecuali anggota kerajaan serta petinggi, Arab Saudi tangkap minimal 300 pegawai negeri sipil (PNS), termasuk juga staf militer serta keamanan, dalam tuduhan suap-menyuap serta penyimpangan instansi pada Maret.


Sebelum jadi komandan Pasukan Kombinasi Konsolidasi pimpinan Arab Saudi, Pangeran Fahd memegang untuk komandan Pasukan Spesial Angkatan Darat Kerajaan Saudi. Ayahnya adalah bekas wakil menteri pertahanan. Sesuai dengan dekrit yang dikeluarkan Raja Salman, tempat Pangeran Fahd sekarang akan diganti Letnan Jenderal Mutlaq bin Salem bin Mutlaq Al-Azima.


Penyidikan antikorupsi di Arab Saudi mulai terus-menerus dilaksanakan semenjak 2017. Salah satunya pendiri perusahaan travel paling besar di Arab Saudi, Al-Tayyar Travel, Nasser bin Aqeel al-Tayyar, sempat juga diamankan. Tetapi, Al-Tayyar Travel tidak memberi info dengan cara detil. Atas penangkapan ini saham Al-Tayyar Travel juga turun 10%.


Kewenangan berkaitan Arab Saudi mengatakan Pangeran Alwaleed bin Talal, keponakan Raja Salman, diamankan atas dakwaan pencucian uang, suap-menyuap, serta pemerasan pada petinggi. Pemilik Kingdom Holding itu adalah investor global. Alwaleed sudah memberikan modal di perusahaan besar seperti Apple serta Citigroup.


Pangeran Miteb bin Abdullah didakwa lakukan penggelapan pajak, mengambil karyawan fiktif, serta memberi kontrak pada perusahaannya sendiri, termasuk juga persetujuan sejumlah USD10 miliar untuk walkie-talkie serta rompi antipeluru. Pelaku bisnis Bakr bin Laden, chairman perusahaan konstruksi Saudi, Binladen, diamankan.


Bekas Gubernur Riyad Pangeran Turki bin Abdullah serta bekas Menteri Keuangan Ibrahim al-Assaf pun tidak lepas dari penangkapan. Pangeran Turki didakwa lakukan korupsi dalam project Riyadh Metro, sedang Ibrahim dalam project ekspansi Masjidilharam. Kedua-duanya ambil keuntungan dari tempat mereka.

Postingan populer dari blog ini

It is actually appealing towards hypothesize that the genetics connected with

As they remained to show, some groups of frontline protesters started

Impack Pratama Industri Optimistis Raih Target Pendapatan pada 2022