Dorong Serbia dan Kosovo Dirikan Kedutaan di Yerusalem, Palestina Kecam Trump


 


YERUSALEM - Kewenangan Palestina mencela PresidenAmerika Serikat (AS) Donald Trump. Orang nomor satu di AS dipandang sudah mengendalikan Serbia serta Kosovo untuk membangun kedutaan besar di Yerusalem buat penuhi tekad elektoralnya.

Bijak Dalam Bermain Togel Online

Awalnya, Presiden AS Donald Trump memberitahukan normalisasi jalinan ekonomi Serbia serta Kosovo. Persetujuan itu meliputi perpindahan kedutaan Serbia di Israel ke Yerusalem, serta Israel dan Kosovo setuju untuk sama-sama mengaku.


Petinggi tinggi PLO serta negosiator Palestina Saeb Erekat bereaksi dengan geram atas kabar itu.


"Pemerintahan Trump satu kali lagi memperlihatkan loyalitas penuh mereka pada pelanggaran hukum internasional, resolusi PBB serta penampikan hak-hak Palestina dengan menggerakkan beberapa negara untuk dengan cara ilegal mengaku Yerusalem yang dianeksasi untuk ibu kota Israel," kata Erakat.


"Palestina sudah jadi korban tekad pemilu Presiden Trump, yang teamnya akan ambil aksi apa saja, tidak perduli berapa menghancurkan perdamaian serta tatanan dunia berbasiskan ketentuan, untuk capai dipilih kembali lagi," sambung Erakat seperti diambil dari Times of Israel, Sabtu (5/9/2020).


Erakat mengatakan pada Liga Arab serta Organisasi Kerja Sama Islam untuk memberi sangsi pada Kosovo serta Serbia. Dia mengatakan aksi nyata pada mereka yang menggerakkan kejahatan serta pelanggaran pada tanah serta rakyat Palestina.


Trump menjelaskan Serbia sudah memiliki komitmen untuk buka kantor komersil di Yerusalem bulan ini serta mengalihkan kedutaannya disana pada Juli.


Ketetapan Serbia untuk mengalihkan kedutaannya dari Tel Aviv ke Yerusalem sama juga dengan kesepakatan Israel serta Amerika Serikat. Pemerintahan Trump mengaku Yerusalem untuk ibu kota Israel di akhir 2017 serta mengalihkan kedutaan AS kesana pada Mei 2018.


Keseluruhannya, keseluruhan empat negara saat ini mengaku Yerusalem yang diperebutkan untuk ibu kota Israel, termasuk juga AS serta Guatemala. Palestina mengakui Yerusalem Timur, yang diambil oleh Israel dalam perang Timur Tengah 1967, untuk calon ibu kota mereka.


Sesaat Kosovo, negara dengan penduduk sebagian besar Muslim, tidak pernah mengaku Israel serta Israel pun tidak sempat mengaku Kosovo.


Informasi Gedung Putih memberikan Trump kemenangan diplomatik mendekati pilpres AS pada November kedepan serta lebih jauh kembali menggerakkan pemerintahannya untuk tingkatkan posisi internasional Israel.

Postingan populer dari blog ini

It is actually appealing towards hypothesize that the genetics connected with

As they remained to show, some groups of frontline protesters started

Impack Pratama Industri Optimistis Raih Target Pendapatan pada 2022